Minggu, 20 Januari 2019

AYO BERSAMA MENGENAL DAN MENCEGAH TUBERCULOSIS (TBC)


"BERSAMA MENGENAL DAN MENCEGAH TBC/TB"

LATAR BELAKANG

Tuberkulosis adalah suatu penyakit menular yang paling sering (±80%) terjadi di paru-paru. TB adalah penyakit infeksi tunggal yang paling mematikan dan merupakan penyebab kematian no 2 setelah penyakit jantung.
Penyakit TB tersebar diseluruh dunia, disamping banyak kasus baru kurang lebih 8 juta per tahun dengan angka kematian meningkat sampai 2-3 juta manusia per tahun. Diseluruh dunia setiap 18 detik terdapat orang yang meninggal akibat penyakit ini.
Di Indonesia dengan prevalensi TB positif 0,22% (laporan WHO 1998), penyakit ini merupakan salah satu penyakit rakyat penting yang tiap tahun mengakibatkan banyak korban. Jumblah penderita di indonesia menduduki peringkat ketiga terbesar setelah india dan cina, denagan angka kematian 140.000  jiwa per tahun dan lebih dari 500.000 kasus baru per tahun yang merupakan tingkat infeksi tertinggi didunia.
         
Menurut badan kesehatan dunia (WHO) diindonesia setiap 4 menit satu orang meninggal atau ekifalen dengan ±400 kematian setiap hari akibat TB yang merupakan penyebab kematian kedua bagi orang dewasa di indonesia.
Kawasan indonesia timur merupakan daerah yang banyak penderitanya. Prevalensi di NTT dan Timur Tengah dalah 700 per 100.000 penduduk. Penyakit ini diketemukan terutama diantara rakyat ekonomi menengah kebawah yang gizi makanannya tidak memadai dan hidup dalam keadaan sosian-ekonomi Hygiene dibawah normal. Lagi pula krisis ekonomi meningkatkan jumblah penderita, karena daya tahan tubuh berkuran akibat menurunnya asumsi gizi dan kualitas lingkungan.
               
Menurut hasil Survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1995 TBC di Indonesia merupakan penyebab kematian ketiga terbesar setelah penyakit kardiovaskuler dan merupakan penyakit nomor satu terbesar dalam kelompok penyakit infeksi. Kematian akibat TBC pada wanita lebih banyak daripada kematian karena kehamilan, persalinan, dan nifas
Karena itu upaya pencegahan dan pemberantasan TB merupakan tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat serta tenaga kesehatan
Strategi nasional telah sejalan dengan petunjuk internasional WHO, yaitu DOTS (Directly Observed Treatment Shortcourse) dan strategi Stop TB, serta konsisten dengan Rencana Global Penanggulangan TB yang diarahkan untuk mencapai Target Global TB 2005 dan Tujuan Pembangunan Milenium 2015.

Enam komponen strategi dan implementasi Stop TB adalah:
1.      Mencapai, mengoptimalkan dan mempertahankan kualitas DOTS.

2.      Merespon masalah TB-HIV, TB-MDR dan tantangan lainnya.

4.  Melibatkan semua pemberi pelayanan kesehatan baik pemerintah maupun swasta.

5.      Memberdayakan pasien TB dan masyarakat.

6.      Melaksanakan dan mengembangkan riset.

Dengan demikian, disinilah pentingnya peran tenaga kesehatan smemberikan informasi dan pengetahuan tentang hal-hal yang dapat menyebabkan penyakit TB, sehingga penderita serta yang bukan penderita dapat menerapkan pola hidup yang sehat dan yang mengakibatkan penderita harus mengalami perawatan yang lama bisa dihindari, karena masih banyak masyarakat yang kurang mengenal dengan baik dan benar tentang penyakit TB


Apa itu TB?

TBC  atau TB adalah penyakit infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri
Tuberkulosis , disingkat TB, adalah suatu penyakit menular yang paling sering (±80%)terjadi di paru-paru.Penyebabnya adalah suatu basil gram-positif tahan-asam dengan pertumbuhan sangat lamban,yaitu Mycobacterium tuberculosis (Yun.mycos=dinding selnya bersifat sebagai lilin).(dr.Robert Koch,1882).
TB adalah penyakit infeksi tunggal yang paling mematikan dan merupan penyebab kematian no 2 setelah penyakit jantung.
Mycobacteri tidak mengeluarkan enzin ekstraseluler maupun toksin.Penyakit perkembang karna kuman mampu berkembang dan mempernanyak diri didalam sel-sel fagosit dan tahan terhadap enzim-enzim pencernaan.

Gejala penyakit TB


      gejala-gejala penyakit TB sering tidak di sadari dan kebanyakan orang hanya menyepelekannya, penyebab penderita penyakit TB bertambah parah yaitu tidak memeriksakan diri sejak awal ke dokter atau rumah sakit,dan malah membiarkannya. 
Inilah beberapa gejala TB yang perlu kita sadari sebelum menjadi lebih parah

Gejala penyakit TB:

*      *batuk lebih dari 3 minggu

*      *batuk berdahak disertai bercak atau darah

*      *demam meriang, berkepanjangan

*      *nyeri dada dan sesak nafas

*      *berkeringat tanpa sebab pada malam hari

*      *badan lemas

*      *nafsu makan berkurang

*      *berat badan menurun 










Bagaimana Penularan TB?

        Penyakit TB ditularkan dari orang ke orang lainnya melalui saluran pernapasan dengan menghisap atau menelan percikan ludah atau dahak yang mengandung basil dan dibatukan oleh penderita TB terbuka.Kuman mycobakterium tubercolosis berpindah dari satu orang ke orang lain melalui batuk atau bersin.
Atau juga karna adanya kontak antara tetes ludah tersebut pada luka dikulit.
Dalam percikan ludah ini kuman dapat hidup beberapa jam dalam udara panas lembab,dalam nanah bahkan beberapa    hari. 
Untuk membatasi penyebaran perluh sekali di periksa semua anggota keluarga dekat yang erat hubungannya dengan penderita .Dengan demikian penderita dapat dideteksi pada waktu dini.

 
Bagaimana Pencegahan  TB?         
   Ada banyak kesalahpahaman mengenai penularan penyakit TB. Umumnya terdapan anggapan bahwa TB bersifat sangat menular,tetapi pada hakikatnya bahaya infeksi relatif tidak begitu besar dan dapat disamakan dengan penularan penyakit infeksi saluran pernafasan lainnya,selesma dan influenza.Akan tetapi bahaya semakin meningakat,karma seringkali seseorang tidak diketahui sudah menderita TB (terbuka) dan dapat menularkannya pada orang-orang di sekitarnya sebelum penyakitnya terdeteksi.


             Penularan perlu diwaspadai dengan tindakan pencegahan untuk menghindari infeksi karena percikan dahak dari seseorang penderita ke orang lain:
~Salah satu cara adalah batuk dan bersin dengan menutup mulut atau hidumg menggunakan sapu tangan atau tisu (sekali pakai). 
~Juga harus menjaga jarak bila berbicara dengan seseorang penderita TB.
~Saluran udara ruangan yang baik dapat memperkecil bahaya penularan.
~Pola hidup yang sehat, makan makanan yang bergizi dan bervitamin
~Hindari merokok dan asap rokok
~berolah-raga, minimal 2kali seminggu
~pemberian vaksin BCG

Bagaimana Pengobatan TB?

  Kepatuhan minum obat dan terapi perlu dilakukan dalam jangka waktu yang lama untuk memusnakan seluruh sumber infeksi dan kuman yang berada dalam keadaan tidur,untuk menghindari kambuhnya penyakit.Penderita harys secara teratur dan terus menerus minum obatnya selama 6 bulan.
 Sering kali penderita yang berobat  baru separuh jalan sedah merasa sembuh sehingga mengabaikan kewajiban intuk menyelesaikan waktu minum obat dan terapi. Ini merupakan penyebab utama gagalnya pengobatan yang akan menkadi lebih parah dan mengakibatkan basil atau bakteri TB menjadi kebal terhadap obat (resistensi).

Pengobatan bagi orang dewasa terdiri dari oral tiap 300 mg isoniazida atau 2 kali seminggu selama 6 bulan. Bagi penderita yang tidak tahan terhadap isoniazida harus diberikan 10mg/kg rifampisin tiap hari selama 4 bulan.
Anak-anak dibawah usia 4 tahun dari keluarga penderita TB dan mereka yang beresiko besar terhadap infeksi TB dapat diberikan isoniazida selama 6 bulan secara kontinu. Bila terdapat intoleransi dapat diganti dengan rifampisin,maksimal 6 bulan. Disamping itu dilakukan juga imunisasi BCG.
Anak-anak dibawah usia 1 tahun dari keluarga yang menderita TB perlu di vaksinasi BCG sebagai pencegahan,bersamaan dengan pemberian isoniazida 5-10 mg/kg selama 6 bulan.Vaksin BCG diberikan intradermal 0,1 ml bagi anak-anak dan orang dewasa,bayi 0,05 ml.
 

                OBAT-OBAT YANG EFEKTIF UNTUK TBC
1 ISONIASID
-          *Sruktur kimia mirip dengan piridoksin (vitamin B6)
-          *Menghambat sintesis asam mikolat
-          *Penetrasi kehampir semua cairan tubuh
-          *Dapat menembus intraseluler sel penyebab infeksi
-          *Paling aktif melawan mycobacterium tubercolosis
Penggunaan INH Dalam Terapi
-         *Selalu dikombinasikan dengan obat lain
-         *Digunakan pada pengobatan intensif atau intermiten
Efek samping
-          *Neuritis perifer, karena difisiensi piridoksin(asetilator lambat lebih mungkin                  terjadi)
-          *Metabolit bersifat hepatotoksik(monoasetil hidrasin, asetilator cepat lebih                    mungkin, dan kejadian lebih sering pada penderita usia >35 tahun)

2.RIMPAFISIN
 - Bekerja dengan menghambat sintesis RNA-DNA
-Distribusi obat sangat luas
-Resistensi kuman berkembang secara cepat jika dipakai sendiri
-Dapat menyebabkan keringat ,air mata,feses, dan saliva berwarna kemerah-merahan

3.Pirazinamid
-Mekanisme kerja belum diketahui secara pasti, mungkin pirazinamid setelah metabolisme oleh kuman berubah menjadi toksik terhadap kuman yang bersangkutan
-dapat menembus sawar otak
-dapat meningkatkan kadar asam urat dalam plasma

4 Etambutol
-          Dapat menembus sawar otak
-          Mengganggu ekskresi asam urat
-          Dapat menyebabkan neuritis optik , menurunkan ketajaman penglihatan dan buta warna merah/hijau
-          Tidak dianjurkan pada anak <6 tahun

5.Streptomisin
 - hipersensitif  , efek samping yang mungkin terjadi
- golongan aminoglosida , tidak diabsobsi dalam saluran pencernaan
-bekerja menghambat sintersis protein
-menimbulkan vertigo,pusing dan tuli

KESIMPULAN
TBC  atau TB adalah penyakit infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh bakteri
Tuberkulosis , disingkat TB, adalah suatu penyakit menular yang paling sering (±80%)terjadi di paru-paru.Penyebabnya adalah suatu basil gram-positif tahan-asam dengan pertumbuhan sangat lamban,yaitu Mycobacterium tuberculosis
Gejala penyakit TB
*      *batuk lebih dari 3 minggu
*      *batuk berdahak disertai bercak atau darah
*      *demam meriang, berkepanjangan
*      *nyeri dada dan sesak nafas
*      *berkeringat tanpa sebab pada malam hari
*      *badan lemas
*      *nafsu makan berkurang
*      *berat badan menurun              
Penularan TB
~melalui percikan ludah atau dahak , yang tertelan dan tak disadari
~melalui udara pada saat bersin atau batuk
~adanya kontak antara tetes ludah tersebut pada luka dikulit.
~saat sistem imun tubuh lemah
Pencegahan TB
~Salah satu cara adalah batuk dan bersin dengan menutup mulut atau hidumg menggunakan sapu tangan atau tisu (sekali pakai). 
~Juga harus menjaga jarak bila berbicara dengan seseorang penderita TB.
~Saluran udara ruangan yang baik dapat memperkecil bahaya penularan.
~Pola hidup yang sehat, makan makanan yang bergizi dan bervitamin
~Hindari merokok dan asap rokok
~berolah-raga, minimal 2kali seminggu
~pemberian vaksin BCG
 Pengobatan TB
Obat-obat TB yang paling efektif
1Isoniasid
2.Rimpafisin
3.Pirazinamid
4 Etambutol
5.Streptomisin

Daftar pustaka
M.blomed prianto.2009.Farmako Terapi Dan Terminologi Medis.DepokLeskonfi
Tan, H.T. dan K.Raharja.2015.Obat-obat Penting. Jakarta:Gramedia